Tittle : It’s Not Easy Be An Eomma
Author : Yoon Rae Ri a.k.a Icha
Cast :
-
Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
-
Shin Ji Kyung a.k.a Hyuk’s Wife [OC]
Genre :
Romance, Comedy
Rating : PG-15
Twitter : @YoonRaeRi
Disclaimer: Lee Hyuk Jae milik FANSnya >,< Shin Ji Kyung milik
Author XD. Alur, Latar, Tempat, semuanya MURNI dari pikiran author. Fanfic ini
masih lanjutan dari FF sebelumnya [You, Just For Me! & Negatif Thinking].
Bagi readers baru tidak papa kok langsung baca yg ini karena FF ini bisa dibaca
bagi siapa saja yg sudah bisa membaca -__-“ #MaksudLohThor? Yaudah daripada tambah ngawur langsung aja di
baca.
Cekidot~
~Happy Reading~
Di
bawah sinarnya matahari di siang hari, dua insan masih asyik saling memandang
wajah seseorang di depan mereka masing-masing. Lee Hyuk Jae namja yang tengah
tersenyum ini sesekali mengusap pipi seorang yeoja yang juga sedang menatapnya.
Mereka berbaring di padang rumput hijau di tempat mereka berbulan madu, yah
setelah 3 bulan yang lalu mereka melangsungkan pernikahan baru sekarang mereka
sempat berbulan madu.
Pernikahan
yang berlangsung di sebuah taman itu hanya di hadiri keluarga dan kerabat
terdekat mereka, sejujurnya pernikahan tersebut sangat mendadak. Setelah acara
pelamaran mendadak di Namsan Tower, Eunhyuk rupanya tidak main-main dengan
perkataannya jika ia ingin melangsungkan pernikahan secepatnya. Tepat 1 minggu
setelah itu, JiHyuk melangsungkan pernikahan.
“Oppa, setelah ini kita mau kemana?” Jikyung bertanya kepada
Eunhyuk yang sepertinya mulai mengantuk.
“Hmm? Kau ingin kemana?” Eunhyuk bertanya balik
“Aku..akuu mau ke Taman Bermain”
“Taman bermain ? Baiklah, setelah aku tidur kita akan
kesana” Eunhyukpun menutup matanya.
“Oppa..”
“Hmm”
“Apa oppa mau tidur disini?” Jikyung sedikit ragu jika
Eunhyuk akan tidur disiini, Yah mereka sedang berada di padang rumput hijau.
Mereka tidak berada di bawah pohon, alhasil sinar matahari langsung menerpa
kulit mereka
“Ne, Waeyo?”
“Panas sekali oppaa” Ji Kyung menutup wajahnya dengan tangan
kanannya
“Sesekali seperti ini tak apakan?”
“Hhhhh~ Arraseo”
Jikyung akhirnya mengalah. Ia segera berbalik membelakangi Eunhyuk tapi Eunhyuk
menahannya. Ia memeluk Jikyung, sehingga Jikyung sangat rapat dengan lehernya.
Eunhyuk juga melepaskan jaket tanpa lengannya tersebut lalu menutup kepala
mereka. Orang yang melihat mereka berdua pasti berpikir jika mereka sedang
berciuman mesra di bawah jaket tersebut.
“Jangan bergerak!” Eunhyuk segera melarang Jikyung
“....” jikyung tidak bersuara,
ia masih sangat gugup jika Eunhyuk sedekat ini dengannya. Walaupun mereka sudah
‘melakukannya’ berkali-kali -__-
“Chagi-ah” Eunhyuk berusaha bersuara lembut saat
membangunkan Jikyung yang masih memeluknya.
“....” tidak ada sahutan sedikitpun dari Jikyung. Ia
benar-benar terlelap. Walaupun sempat protes sebelumnya.
Cupp~
Eunhyuk mencium keningnya, tapi
juga belum ada reaksi dari Jikyung.
CUPP CUPP CUPP CUPP CUPP CUPP
Secara berturut-turut Eunhyuk
mencium kening, pipi, hidung, dagu, lalu bibir merah muda milik Jikyung.
“Eunghhh..” Jikhyun mulai merasa terganggu. Ia membuka
matanya perlahan, setelah matanya terbuka dan mengumpulkan staminanya ia baru
menyadari jika eunhyuk menatapnya sedaritadi.
“Apa yg kau lakukan oppa? Kau menganggu mimpi indahku”
“Mimpi? Kau bermimpi apa, chagi?”
“Aku bermimpi kalu kita mempunyai seorang anak laki-laki
yang sangat mirip dengan oppa” Tutur Jikyung dengan senyum lebar diwajahnya
“Jinjja-yo?”
“Ne, Aku bermimpi seperti itu. Ia sangat suka tersenyum”
“Apa kau sangat ingin memilikinya?”
“Memilki? Mwo ?”
“Anak, apa kau tak ingin?”
“Aku mau, hanya saja mungkin sekarang belum waktunya oppa.
Aku masih ingin berdua denganmu setiap hari”
“Jika kita punya anak bukankah itu sangat menyenangkan? Kita
bisa bermain juga dengannya” Tutur eunhyuk
“Hmmm, arra-yo. Keunde,
kita tidak bisa langsung bermain dengannya oppa. Perlu waktu beberapa bulan
untuk kita bisa bermain dengannya”
“Tssk, aku juga tau itu”
“Lalu ?”
“.....” Eunhyuk diam, ia menelisik mata Jikyung
“Aku tidak ingin punya anak dulu”
“Apa kau benar-benar tidak mau mempunyai anak dariku?”
“A..Anniyoo oppa.
Apa yang kau katakan ? Hum?” Jikyung mulai gelapan menjawab pertanyaan dari
Eunhyuk..
“Kajja, bukannya tadi kau ingin ke taman bermain?” Eunhyuk
mengalihkan pembicaraan ia lalu mulai berdiri disusul Jikyung.
CUPP
Jikyung sedikit jinjit lalu mencium bibir tebal Eunhyuk.
“Apa oppa marah?”
“Palli, ini sudah
jam 3 sebentar lagi akan tutup” Eunhyuk mengalihkan pembicaraan lagi.
Sebenarnya Eunhyuk sedikit kecewa dengan jawaban Jikyung tadi. Bukankah jika
disimpulkan, kalau Jikyung tidak ingin repot mengurus anak ?
“Mianhaeyo, oppa.
Mulutku ini mengatakan yang buruk lagi” Jikyung lalu memukul-mukul mulutnya.
“Apa yang kau lakukan?” eunhyuk melepaskan tangan jikyung
yang terus memukul mulutnya sendiri
“Aku tidak ingin ke sana, aku mau pulang ke hotel” Jikyung
segera berlari. Ia tidak ingin menangis didepan Eunhyuk.
“.....” Eunhyuk hanya terdiam melihat Jikyung yang perlahan
mulai jauh dari tatapannya.
‘Seharusnya aku yang marah’
~ooOoOoo~
Jikyung
terus berlari hingga ia sampai didepan pintu hotelnya. Ia baru menyadari
sesuatu ‘hikss..kuncinya bukan denganku’. Kunci hotel ada pada Eunhyuk,
sehingga Jikyung hanya duduk sambil memeluk erat lututnya lalu menangis
sejadi-jadinya. Untung saja tidak ada orang yang melihatnya. Ia sebenarnya
tidak ingin menangis di sini. Tapi kakinya sudah sangat ngilu, kakinya sudah
tidak mampu membawanya pergi lagi.
“Hiikkss..hikss..mianhaeyo..hikss..hikss..mianhaeyo. Huwaa~” Jikyung semakin
membesarkan suara tangisnya, ia tidak menghiraukan ia sedang berada dimana
sekarang.
TINGG
Suara
pintu lift terbuka, Jikyung tidak mendengarnya sehingga ia masih menangis.
“...” Namja itu hanya memandangnya dengan tatapan pilu.
“Hikss..hiksshiksss” Jikyung masih menangis, ia tidak
menyadari jika ada orang yang menatapnya di ujung lorong tersebut. Namja itu
Eunhyuk, ia mulai berjalan perlahan.. Jikyung mendengar suara langkah kaki yang
menuju kepadanya, iapun berbalik kepada suara tersebut.
“Hikss..Huwaa~” Jikyung kembali menangis sekeras-kerasnya.
Eunhyuk berhenti sebentar lalu berjalan kembali *diralat yang benar berlari
Ceklekk~
Setelah membuka kuncinya, dengan
cepat Eunhyuk membuka pintu, lalu menggendong Jikyung masuk kedalam. Tidak ada
perlawanan dari Jikyung, ia masih menangis dengan menutup wajahnya yang sudah
basah dengan kedua tangannya. Eunhyuk menutup pintu dengan kaki kanannnya, lalu
berjalan menuju sofa putih yang tidak jauh dari tempat tidur.
Jikyung
masih menangis dengan kedua tangannya menutup wajahnya yang sudah sangat basah.
Eunhyuk duduk disampingnya, ia tidak menyuruh Jikyung diam. Ia tetap
melihatnya, ia ingin Jikyung mengeluarkan seluruh tangisannya terlebih dahulu
setelah itu ia baru akan mulai berbicara.
“Hikk..hikss..hiksss. Oppa, mian..hik.mianhaeyo.hikss”
Jikyung tertunduk dengan suara cegukannya
“....” Tidak ada sahutan dari eunhyuk.
“Hikkh..aku memang bukan hikkh istri yang hikhh baik”
“Musseonseorinde
[apa maksudmu] ?” Eunhyuk masih menatap Jikyung
“hikhh mianhaeyo oppa”
HUG!
Eunhyuk
lalu memeluk Jikyung, Sebenarnya ia ingin sekali menangis sekarang. Hanya saja,
ia tidak ingin menambah rasa bersalah Jikyung kepadanya. Jikyung akan berpikir
bahwa ia memang sangat melukai perasaannya.
“Oppa aku..”
“Ssssttt” Dengan cepat Eunhyuk menyuruh Jikyung diam
“Dengarkan oppa baik-baik” Jikyung hanya mengangguk
“....” Eunhyuk diam selama 5 menit, ia masih mengumpulkan
kata-kata yang cocok untuk ia tuturkan. Karena sejujurnya ia bukanlah pria yang
romantis.
“Oppaa” Merasa aneh, jikyung memanggil Eunhyuk yang masih
memeluknya
“Apa kau bahagia menikah denganku?” Eunhyuk bertanya dengan
sesekali mengusap pelan rambut Jikyung yang panjang
“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu”
“Jawab saja pertanyaanku”
“Apa kau bahagia menikah denganku?” Tanya eunhyuk lagi
“Ne, nan neomu
haengbokaeyo [iya, aku sangat bahagia]”
“Siapa namamu?” Eunhyuk mulai bertanya dengan pertanyaan
yang sangat konyol -__-“
“Pertanyaan apa itu? Apa kau lupa ingatan? Hum?”
“Aku sudah bilang, jawab saja!”
“Shin Ji Kyung, ani Lee Ji Kyung” Eunhyuk tersenyum
mendengar jawaban Jikyung, istrinya.
“tashi hanbamman
[ulangi sekali lagi]” Perintah Eunhyuk
“Je Ireumeun Lee
ji Kyung” Jikyung memeluk Eunhyuk dengan sedikit erat.
“Apa kau mencintaiku?” Eunhyuk kembali bertanya
“Saranghae Lee Hyuk
Jae, neomu saranghanikka. Dari awal hingga selamanya aku akan selalu
mencintaimu”
“Apa kau senang jika melihatku bahagia?”
“Tentu”
“Sekarang aku bahagia, Apa kau sekarang juga sedang
bahagia?” Tanya Eunhyuk
“Ne, aku juga sedang bahagia”
“Lalu, kenapa tadi kau menangis ?”
“....” Jikyung terdiam, ia tidak tau akan menjawab apa
“Apa itu tangis bahagia?”
“Oppa, ak..akuu sebenarnya...” Jikyung menggantungkan
kalimatnya
“Katakan semuanya kepadaku. Aku tidak akan marah” Eunhyuk meyakinkan
jikyung.
“Oppa, apa kau pernah menonton video seorang ibu yang sedang melahirkan?” Jikyung menatap
Eunhyuk
“Apa aku harus menontonnya?”
“Jawab saja pertanyaanku, oppa”
“Aku pernah menonton sekali, tapi itu operasi sesar”
“Aku sudah menonton banyak video seperti itu. Ak..aku..aku
takut”
“Aku akan selalu berada disampingmu”
“Keunde itu sangat
sakit, oppa. Melihatnya saja aku sudah merasakan sakit apalgi jika aku yang
berada dalam video itu. Eomma saja hanya memiliki satu anak, itu cuma aku”
Jikyung mengingat dirinya, anak tunggal di keluarga Shin. Ia belum tau pasti
apa penyebab eommanya tidak mempunyai anak lagi tapi ia juga yakin kalau itu
karena Eommanya tidak ingin merasakan sakit saat melahirkan.
“Menjadi seorang ibu itu tidak mudah” tutur Jikyung
“Hmm, Arra-yo”
“Aku harus mengandung selama 9 bulan, setelah itu merasakan
sakit yang luar biasa saat melahirkan”
“...” Eunhyuk diam, benar apa yang dikatakan jikyung.
Menjadi seorang ibu itu tidak mudah
“Setelah aku melahirkan, aku harus merawat anak-anakku
dengan baik”
“Aku juga akan menjaganya”
“Aku harus membimbingnya menjadi anak yang baik, berbakti
kepada kedua orang tuanya, dan juga mengajarkan semua hal-hal kecil di dunia
ini yang belum ia ketahui. Aku belum siap untuk itu, oppa. Aku saja masih
sering menangis”
“Cih, kau mengakuinya?”
“Hmmm” Jikyung hanya mengangguk
“Lalu jika kau selalu takut seperti itu. Kapan kita bisa
punya anak?” Tanya Eunhyuk
“Tahun depan, yah tahun depan”
“Jinjja-yo?”
“Hmm, ne” Jikyung melepaskan pelukannnya lalu menatap Eunhyuk
dengan wajah sembabnya
“Lain kali, jika ingin menonton video panggil aku”
“Kau tidak boleh menonton video seperti itu, oppa. Itu
perempuan saja yg bisa melihatnya.”
“Bukan video melahirkan maksudku”
“Lalu, video apa? Hum?” Jikyung tidak mengerti dengan
‘video’ yg dimaksud Eunhyuk
“Kau pura-pura tidak tau atau benar tidak tau? Apa kita
langsung saja mempraktekkannya?”
“YAKK! Dasar Yadong!” Jikyung akhirnya mengerti -__-“
“Aku seperti ini hanya dengan istriku yang cengeng ini”
Eunhyuk mulai memegang tengkuk leher Jikyung.
“Yaakk!!” Jikyung dengan cepat melepaskan tangan Eunhyuk
yang sudah membuatnya geli. Ia lalu berlari menuju kamar mandi.
BRAKK
“Aigoo~ Apa kau ingin melakukannya di kamar mandi?” Eunhyuk
mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi yang sudah terkunci dari dalam.
“Tolongg!” Jikyung berteriak minta tolong -__-“
“Hahaha, dengan siapa kau minta tolong, Eum ? Palli, buka
pintunyaa lee Ji Kyung”
“Tolong!! Choco tolong aku” Jikyung kembali berteriak
memanggil Choco, walaupun sebenarnya Choco ada di Jepang bersama mertuanya.
“Hwahwhwhawa, Yakk Lee Ji Kyung neo waeganyi [apa yg kau lakukan]?” Eunhyuk tertawa terbahak-bahak
mendengar teriakan Jikyung.
Di
dalam kamar mandi rupanya Jikyung sedang membersihkan wajahnya. Ia juga
sesekali tertawa mendengar sendiri teriakannya. Setelah tidak mendengar ketukan
pintu dan suara Eunhyuk dari luar, ia pun keluar dari kamar mandi. Ia melihat
Eunhyuk yang rupanya telah tertidur di tempat tidur king size tersebut.
“Oppa..” Jikyung memanggil eunhyuk dengan suara yang sangat
kecil -__-
“....” Tidak ada sahutan. Jikyungpun akhirnya memilih tidur
disamping Eunhyuk. Ia memperhatikan wajah Eunhyuk yang sudah menjadi suaminya
selama 3 bulan ini. Jikyung juga mengusap perlahan pipi Eunhyuk, dan juga
memegang bibir tebal Eunhyuk.
“Apa kau ingin menciumku?” Eunhyuk bersuara
“OMO! Siapa yg berbicara itu ?” Jikyung mulai bertingkah
konyol. Eunhyuk masih menutup matanya, walaupun di bibirnya terukir senyum.
“Oppa” Jikyung memanggil Eunhyuk
“Hmm”
“Eungh...Aku ingin memperbaiki diriku dulu oppa, sebelum
kita mempunyai anak. Aku sangat ingin mempunyai anak yang akan melengkapi
kebahagiaan kita. Hanya saja ini belum waktunya” Tutur Jikyung sambil mengusap
pipi Eunhyuk.
“Menjadi seorang ibu itu tidak mudah. Banyak yg harus aku
siapkan. Mental, fisik, semuanya harus disiapkan dengan baik agar anak kita
juga menjadi anak yang baik” Jikyung mengeluarkan semua apa yang ada didalam
pikirannya. Terkadang ia juga sangat dewasa.
“Menjadi Appa juga tidak mudah” Ucap Eunhyuk
“hmm” Jikyung hanya berdehem
“Chagi-ah” Eunhyuk juga mulai mengusap pipi Jikyung
“Ne” Jikyung menutup matanya
“Aku ngantuk. Anajwoyo
oppa[ peluk aku oppa]” Eunhyuk lalu merapatkan tubuhnya, lalu memeluk
Jikyung hangat.
END
Kritik dan Saran. SANGAT DIPERLUKAN ^^