Sabtu, 14 September 2013

FAKTA-FAKTA KONSER ‘2013 GIRLS' GENERATION WORLD TOUR ~Girls & Peace~ in JAKARTA’


1) Konser Girls' Generation World Tour Live in Jakarta, diadakan di MEIS Ancol pada 14 September 2013, dimulai pukul 16.30-19.00 WIB

2) Pada saat konser belum di mulai, para S♥NE menyanyikan lagu Indonesia Raya

3) Lagu pertama yang dibawakan oleh Girls' Generation adalah 'Hoot'

4) Para anggota Girls' Generation menyapa para S♥NE dengan menggunakan bahasa Indonesia

5) Tiffany dan Sooyoung menyapa para S♥NE dengan mengatakan "Selamat sore Indonesia"

6) Yuri mengatakan "Selamat sore, apa kabar? Nama saya Yuri", dan Seohyun meneriakkan "Aku cinta kamu!"

7) Taeyeon bertanya "Apa kabar Indonesia?", dilanjutkan dengan Sunny yang mengatakan, "Apakah anda rindu kami?" sambil menunjukkan aegyonya >,<
Selama memperkenalkan diri, Seohyun adalah member yang paling lancar dan fasih mengucapkan bahasa Indonesia

9) Tiffany sempat hampir tergelincir saat bernyanyi, kemudian setelah itu ia hanya tertawa

10) Sooyoung sempat lupa bagiannya untuk bernyanyi, namun kemudian Tiffany menunjuk kearah dirinya dan memberikan kode

11) Saat sesi percakapan, Tiffany mengatakan "Indonesia daebak!!"

12) Saat menyanyikan lagu 'Genie' Tiffany berteriak, "Indonesia! Put it back on!" dan membuat para S♥NE histeris

13) Seohyun mengatakan, "Apakah kalian senang? Kami sangat senang dengan konser pertama kami disini!"

14) Saat bernyanyi, Sunny sempat bercanda dan menendang pantat Jessica

15) Para member Girls' Generation sempat meminta untuk mematikan lampu venue, karena mereka ingin melihat 'Pink Ocean'

16) Seluruh member Girls' Generation membawakan lagu 'Twinkle' milik TaeTiSeo sebagai lagu penutup

17) Saat lagu terakhir, Taeyeon berteriak "Indonesia terima kasih!"

18) Saat lagu terakhir, Yuri mengatakan "telima kasih" bukan "terima kasih""

19) Saat bernyanyi, Yuri sempat mencium leher Yoona

20) Saat makan siang, member Girls' Generation memakan nasi padang dan mengatakan bahwa "makanan ini sungguh enak!"

21) Girls' Generation menyanyikan total 24 lagu saat konser

22) Girls' Generation mengatakan bahwa mereka akan kembali ke Indonesia saat konser SM Town tahun depan
 
TAKE OUT WITH FULL CREDIT

Kamis, 05 September 2013

[SJ] Eunhyuk || It's Not Easy Be An Eomma || OneShoot


Tittle : It’s Not Easy Be An Eomma
Author : Yoon Rae Ri a.k.a Icha
Cast :
-          Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
-          Shin Ji Kyung a.k.a Hyuk’s Wife [OC]
Genre : Romance, Comedy
Rating : PG-15
Twitter : @YoonRaeRi
Disclaimer: Lee Hyuk Jae milik FANSnya >,< Shin Ji Kyung milik Author XD. Alur, Latar, Tempat, semuanya MURNI dari pikiran author. Fanfic ini masih lanjutan dari FF sebelumnya [You, Just For Me! & Negatif Thinking]. Bagi readers baru tidak papa kok langsung baca yg ini karena FF ini bisa dibaca bagi siapa saja yg sudah bisa membaca -__-“ #MaksudLohThor?  Yaudah daripada tambah ngawur langsung aja di baca.
Cekidot~


~Happy Reading~


                Di bawah sinarnya matahari di siang hari, dua insan masih asyik saling memandang wajah seseorang di depan mereka masing-masing. Lee Hyuk Jae namja yang tengah tersenyum ini sesekali mengusap pipi seorang yeoja yang juga sedang menatapnya. Mereka berbaring di padang rumput hijau di tempat mereka berbulan madu, yah setelah 3 bulan yang lalu mereka melangsungkan pernikahan baru sekarang mereka sempat berbulan madu.

                Pernikahan yang berlangsung di sebuah taman itu hanya di hadiri keluarga dan kerabat terdekat mereka, sejujurnya pernikahan tersebut sangat mendadak. Setelah acara pelamaran mendadak di Namsan Tower, Eunhyuk rupanya tidak main-main dengan perkataannya jika ia ingin melangsungkan pernikahan secepatnya. Tepat 1 minggu setelah itu, JiHyuk melangsungkan pernikahan.

“Oppa, setelah ini kita mau kemana?” Jikyung bertanya kepada Eunhyuk yang sepertinya mulai mengantuk.
“Hmm? Kau ingin kemana?” Eunhyuk bertanya balik
“Aku..akuu mau ke Taman Bermain”
“Taman bermain ? Baiklah, setelah aku tidur kita akan kesana” Eunhyukpun menutup matanya.
“Oppa..”
“Hmm”

“Apa oppa mau tidur disini?” Jikyung sedikit ragu jika Eunhyuk akan tidur disiini, Yah mereka sedang berada di padang rumput hijau. Mereka tidak berada di bawah pohon, alhasil sinar matahari langsung menerpa kulit mereka
“Ne, Waeyo?”
“Panas sekali oppaa” Ji Kyung menutup wajahnya dengan tangan kanannya
“Sesekali seperti ini tak apakan?”
“Hhhhh~ Arraseo” Jikyung akhirnya mengalah. Ia segera berbalik membelakangi Eunhyuk tapi Eunhyuk menahannya. Ia memeluk Jikyung, sehingga Jikyung sangat rapat dengan lehernya. Eunhyuk juga melepaskan jaket tanpa lengannya tersebut lalu menutup kepala mereka. Orang yang melihat mereka berdua pasti berpikir jika mereka sedang berciuman mesra di bawah jaket tersebut.
“Jangan bergerak!” Eunhyuk segera melarang Jikyung
“....” jikyung tidak bersuara, ia masih sangat gugup jika Eunhyuk sedekat ini dengannya. Walaupun mereka sudah ‘melakukannya’ berkali-kali -__- 


“Chagi-ah” Eunhyuk berusaha bersuara lembut saat membangunkan Jikyung yang masih memeluknya.
“....” tidak ada sahutan sedikitpun dari Jikyung. Ia benar-benar terlelap. Walaupun sempat protes sebelumnya.

Cupp~
Eunhyuk mencium keningnya, tapi juga belum ada reaksi dari Jikyung.
CUPP CUPP CUPP CUPP CUPP CUPP

Secara berturut-turut Eunhyuk mencium kening, pipi, hidung, dagu, lalu bibir merah muda milik Jikyung.

“Eunghhh..” Jikhyun mulai merasa terganggu. Ia membuka matanya perlahan, setelah matanya terbuka dan mengumpulkan staminanya ia baru menyadari jika eunhyuk menatapnya sedaritadi.
“Apa yg kau lakukan oppa? Kau menganggu mimpi indahku”
“Mimpi? Kau bermimpi apa, chagi?”
“Aku bermimpi kalu kita mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat mirip dengan oppa” Tutur Jikyung dengan senyum lebar diwajahnya
Jinjja-yo?”
“Ne, Aku bermimpi seperti itu. Ia sangat suka tersenyum”
“Apa kau sangat ingin memilikinya?”
“Memilki? Mwo ?
“Anak, apa kau tak ingin?”
“Aku mau, hanya saja mungkin sekarang belum waktunya oppa. Aku masih ingin berdua denganmu setiap hari”
“Jika kita punya anak bukankah itu sangat menyenangkan? Kita bisa bermain juga dengannya” Tutur eunhyuk
“Hmmm, arra-yo. Keunde, kita tidak bisa langsung bermain dengannya oppa. Perlu waktu beberapa bulan untuk kita bisa bermain dengannya”
“Tssk, aku juga tau itu”
“Lalu ?”
“.....” Eunhyuk diam, ia menelisik mata Jikyung
“Aku tidak ingin punya anak dulu”
“Apa kau benar-benar tidak mau mempunyai anak dariku?”
“A..Anniyoo oppa. Apa yang kau katakan ? Hum?” Jikyung mulai gelapan menjawab pertanyaan dari
Eunhyuk..
“Kajja, bukannya tadi kau ingin ke taman bermain?” Eunhyuk mengalihkan pembicaraan ia lalu mulai berdiri disusul Jikyung.

CUPP

Jikyung sedikit jinjit lalu mencium bibir tebal Eunhyuk.

“Apa oppa marah?”
Palli, ini sudah jam 3 sebentar lagi akan tutup” Eunhyuk mengalihkan pembicaraan lagi. Sebenarnya Eunhyuk sedikit kecewa dengan jawaban Jikyung tadi. Bukankah jika disimpulkan, kalau Jikyung tidak ingin repot mengurus anak ?
Mianhaeyo, oppa. Mulutku ini mengatakan yang buruk lagi” Jikyung lalu memukul-mukul mulutnya.
“Apa yang kau lakukan?” eunhyuk melepaskan tangan jikyung yang terus memukul mulutnya sendiri
“Aku tidak ingin ke sana, aku mau pulang ke hotel” Jikyung segera berlari. Ia tidak ingin menangis didepan Eunhyuk.
“.....” Eunhyuk hanya terdiam melihat Jikyung yang perlahan mulai jauh dari tatapannya.

‘Seharusnya aku yang marah’


~ooOoOoo~


                Jikyung terus berlari hingga ia sampai didepan pintu hotelnya. Ia baru menyadari sesuatu ‘hikss..kuncinya bukan denganku’. Kunci hotel ada pada Eunhyuk, sehingga Jikyung hanya duduk sambil memeluk erat lututnya lalu menangis sejadi-jadinya. Untung saja tidak ada orang yang melihatnya. Ia sebenarnya tidak ingin menangis di sini. Tapi kakinya sudah sangat ngilu, kakinya sudah tidak mampu membawanya pergi lagi.

“Hiikkss..hikss..mianhaeyo..hikss..hikss..mianhaeyo. Huwaa~” Jikyung semakin membesarkan suara tangisnya, ia tidak menghiraukan ia sedang berada dimana sekarang.
TINGG
              

  Suara pintu lift terbuka, Jikyung tidak mendengarnya sehingga ia masih menangis.

“...” Namja itu hanya memandangnya dengan tatapan pilu.
“Hikss..hiksshiksss” Jikyung masih menangis, ia tidak menyadari jika ada orang yang menatapnya di ujung lorong tersebut. Namja itu Eunhyuk, ia mulai berjalan perlahan.. Jikyung mendengar suara langkah kaki yang menuju kepadanya, iapun berbalik kepada suara tersebut.
“Hikss..Huwaa~” Jikyung kembali menangis sekeras-kerasnya. Eunhyuk berhenti sebentar lalu berjalan kembali *diralat yang benar berlari

Ceklekk~

Setelah membuka kuncinya, dengan cepat Eunhyuk membuka pintu, lalu menggendong Jikyung masuk kedalam. Tidak ada perlawanan dari Jikyung, ia masih menangis dengan menutup wajahnya yang sudah basah dengan kedua tangannya. Eunhyuk menutup pintu dengan kaki kanannnya, lalu berjalan menuju sofa putih yang tidak jauh dari tempat tidur.

                Jikyung masih menangis dengan kedua tangannya menutup wajahnya yang sudah sangat basah. Eunhyuk duduk disampingnya, ia tidak menyuruh Jikyung diam. Ia tetap melihatnya, ia ingin Jikyung mengeluarkan seluruh tangisannya terlebih dahulu setelah itu ia baru akan mulai berbicara.

“Hikk..hikss..hiksss. Oppa, mian..hik.mianhaeyo.hikss” Jikyung tertunduk dengan suara cegukannya
“....” Tidak ada sahutan dari eunhyuk.
“Hikkh..aku memang bukan hikkh istri yang hikhh baik”
Musseonseorinde [apa maksudmu] ?” Eunhyuk masih menatap Jikyung
“hikhh mianhaeyo oppa”

HUG!
                Eunhyuk lalu memeluk Jikyung, Sebenarnya ia ingin sekali menangis sekarang. Hanya saja, ia tidak ingin menambah rasa bersalah Jikyung kepadanya. Jikyung akan berpikir bahwa ia memang sangat melukai perasaannya.

“Oppa aku..”
“Ssssttt” Dengan cepat Eunhyuk menyuruh Jikyung diam
“Dengarkan oppa baik-baik” Jikyung hanya mengangguk
“....” Eunhyuk diam selama 5 menit, ia masih mengumpulkan kata-kata yang cocok untuk ia tuturkan. Karena sejujurnya ia bukanlah pria yang romantis.

“Oppaa” Merasa aneh, jikyung memanggil Eunhyuk yang masih memeluknya
“Apa kau bahagia menikah denganku?” Eunhyuk bertanya dengan sesekali mengusap pelan rambut Jikyung yang panjang
“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu”
“Jawab saja pertanyaanku”
“Apa kau bahagia menikah denganku?” Tanya eunhyuk lagi
Ne, nan neomu haengbokaeyo [iya, aku sangat bahagia]”
“Siapa namamu?” Eunhyuk mulai bertanya dengan pertanyaan yang sangat konyol -__-“
“Pertanyaan apa itu? Apa kau lupa ingatan? Hum?”
“Aku sudah bilang, jawab saja!”
“Shin Ji Kyung, ani Lee Ji Kyung” Eunhyuk tersenyum mendengar jawaban Jikyung, istrinya.
tashi hanbamman [ulangi sekali lagi]” Perintah Eunhyuk
Je Ireumeun Lee ji Kyung” Jikyung memeluk Eunhyuk dengan sedikit erat.
“Apa kau mencintaiku?” Eunhyuk kembali bertanya
Saranghae Lee Hyuk Jae, neomu saranghanikka. Dari awal hingga selamanya aku akan selalu mencintaimu”

“Apa kau senang jika melihatku bahagia?”
“Tentu”
“Sekarang aku bahagia, Apa kau sekarang juga sedang bahagia?” Tanya Eunhyuk
“Ne, aku juga sedang bahagia”
“Lalu, kenapa tadi kau menangis ?”
“....” Jikyung terdiam, ia tidak tau akan menjawab apa
“Apa itu tangis bahagia?”
“Oppa, ak..akuu sebenarnya...” Jikyung menggantungkan kalimatnya
“Katakan semuanya kepadaku. Aku tidak akan marah” Eunhyuk meyakinkan jikyung.
“Oppa, apa kau pernah menonton video seorang ibu  yang sedang melahirkan?” Jikyung menatap Eunhyuk
“Apa aku harus menontonnya?”
“Jawab saja pertanyaanku, oppa”
“Aku pernah menonton sekali, tapi itu operasi sesar”
“Aku sudah menonton banyak video seperti itu. Ak..aku..aku takut”
“Aku akan selalu berada disampingmu”

Keunde itu sangat sakit, oppa. Melihatnya saja aku sudah merasakan sakit apalgi jika aku yang berada dalam video itu. Eomma saja hanya memiliki satu anak, itu cuma aku” Jikyung mengingat dirinya, anak tunggal di keluarga Shin. Ia belum tau pasti apa penyebab eommanya tidak mempunyai anak lagi tapi ia juga yakin kalau itu karena Eommanya tidak ingin merasakan sakit saat melahirkan.
“Menjadi seorang ibu itu tidak mudah” tutur Jikyung
“Hmm, Arra-yo”
“Aku harus mengandung selama 9 bulan, setelah itu merasakan sakit yang luar biasa saat melahirkan”
“...” Eunhyuk diam, benar apa yang dikatakan jikyung. Menjadi seorang ibu itu tidak mudah

“Setelah aku melahirkan, aku harus merawat anak-anakku dengan baik”
“Aku juga akan menjaganya”
“Aku harus membimbingnya menjadi anak yang baik, berbakti kepada kedua orang tuanya, dan juga mengajarkan semua hal-hal kecil di dunia ini yang belum ia ketahui. Aku belum siap untuk itu, oppa. Aku saja masih sering menangis”
“Cih, kau mengakuinya?”
“Hmmm” Jikyung hanya mengangguk
“Lalu jika kau selalu takut seperti itu. Kapan kita bisa punya anak?” Tanya Eunhyuk
“Tahun depan, yah tahun depan”
Jinjja-yo?”
“Hmm, ne” Jikyung melepaskan pelukannnya lalu menatap Eunhyuk dengan wajah sembabnya

“Lain kali, jika ingin menonton video panggil aku”
“Kau tidak boleh menonton video seperti itu, oppa. Itu perempuan saja yg bisa melihatnya.”
“Bukan video melahirkan maksudku”
“Lalu, video apa? Hum?” Jikyung tidak mengerti dengan ‘video’ yg dimaksud Eunhyuk
“Kau pura-pura tidak tau atau benar tidak tau? Apa kita langsung saja mempraktekkannya?”
“YAKK! Dasar Yadong!” Jikyung akhirnya mengerti -__-“
“Aku seperti ini hanya dengan istriku yang cengeng ini” Eunhyuk mulai memegang tengkuk leher Jikyung.
“Yaakk!!” Jikyung dengan cepat melepaskan tangan Eunhyuk yang sudah membuatnya geli. Ia lalu berlari menuju kamar mandi.

BRAKK

“Aigoo~ Apa kau ingin melakukannya di kamar mandi?” Eunhyuk mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi yang sudah terkunci dari dalam.
“Tolongg!” Jikyung berteriak minta tolong -__-“
“Hahaha, dengan siapa kau minta tolong, Eum ? Palli, buka pintunyaa lee Ji Kyung”
“Tolong!! Choco tolong aku” Jikyung kembali berteriak memanggil Choco, walaupun sebenarnya Choco ada di Jepang bersama mertuanya.
“Hwahwhwhawa, Yakk Lee Ji Kyung neo waeganyi [apa yg kau lakukan]?” Eunhyuk tertawa terbahak-bahak mendengar teriakan Jikyung.

                Di dalam kamar mandi rupanya Jikyung sedang membersihkan wajahnya. Ia juga sesekali tertawa mendengar sendiri teriakannya. Setelah tidak mendengar ketukan pintu dan suara Eunhyuk dari luar, ia pun keluar dari kamar mandi. Ia melihat Eunhyuk yang rupanya telah tertidur di tempat tidur king size tersebut.

“Oppa..” Jikyung memanggil eunhyuk dengan suara yang sangat kecil -__-
“....” Tidak ada sahutan. Jikyungpun akhirnya memilih tidur disamping Eunhyuk. Ia memperhatikan wajah Eunhyuk yang sudah menjadi suaminya selama 3 bulan ini. Jikyung juga mengusap perlahan pipi Eunhyuk, dan juga memegang bibir tebal Eunhyuk.
“Apa kau ingin menciumku?” Eunhyuk bersuara
“OMO! Siapa yg berbicara itu ?” Jikyung mulai bertingkah konyol. Eunhyuk masih menutup matanya, walaupun di bibirnya terukir senyum.
“Oppa” Jikyung memanggil Eunhyuk
“Hmm”
“Eungh...Aku ingin memperbaiki diriku dulu oppa, sebelum kita mempunyai anak. Aku sangat ingin mempunyai anak yang akan melengkapi kebahagiaan kita. Hanya saja ini belum waktunya” Tutur Jikyung sambil mengusap pipi Eunhyuk.
“Menjadi seorang ibu itu tidak mudah. Banyak yg harus aku siapkan. Mental, fisik, semuanya harus disiapkan dengan baik agar anak kita juga menjadi anak yang baik” Jikyung mengeluarkan semua apa yang ada didalam pikirannya. Terkadang ia juga sangat dewasa.

“Menjadi Appa juga tidak mudah” Ucap Eunhyuk
“hmm” Jikyung hanya berdehem
“Chagi-ah” Eunhyuk juga mulai mengusap pipi Jikyung
“Ne” Jikyung menutup matanya
“Aku ngantuk. Anajwoyo oppa[ peluk aku oppa]” Eunhyuk lalu merapatkan tubuhnya, lalu memeluk Jikyung hangat.

END

Kritik dan Saran. SANGAT DIPERLUKAN ^^